Selasa, 01 Juni 2010

Sejauh Mana Guru Menguasai Komputer?



Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, dalam dasawarsa terakhir ini, sungguh luar biasa. Tidak lagi tiap tahun, tapi sudah hampir tiap menit teknologi baru dengan inovasi semakin canggih digelontorkan ke pasaran. Belum sempat semua hal kita pahami tentang teknologi terakhir, sudah diluncurkan produk baru yang lebih maju. Tengoklah teknologi handphone (HP)/telepon seluler (ponsel), hampir tiap hari muncul produk baru yang menawarkan kemudahan penggunaan, kemampuan yang multifungsi, serta harga yang terjangkau. Tidak mengherankan jika dari kalangan masyarakat terbawah dengan status ekonomi yang pas-pasan sudah mampu memiliki HP. Booming penggunaan HP ini merambah ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk ke pelajar. Bahkan spesifikasi HP yang dibawa siswa sering sangat multifungsi, dari yang berkamera, ber MP3/MP4, berperekam video, sampai kemampuan browsing internet. Bahkan yang berteknolgi 3G atau malah yang 3,5G sudah bukan mustahil. Kondisi ini seperti pisau bermata dua, disatu sisi sangat menguntungkan, karena akan memberikan kemudahan yang tidak sedikit, namun di sisi lain memunculkan kekhawatiran akan dampak negatif yang tidak sedikit pula. Sudah banyak bukti, banyak orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi HP untuk hal-hal yang sangat negatif.
Dibidang komputerpun, kemajuannya seperti berlari. Vendor-vendor dibi-dang komputer terus menerus melakukan pengembangan terhadap produknya. Se-perti juga HP, teknologi komputer, baik hardware maupun software telah demi-kian pesat perkembangannya. Dua vendor raksasa dibidang processor, yang me-rupakan otaknya komputer, yakni Intel dan AMD terus menerus mengeluarkan produk baru yang memberikan kemampuan sangat tinggi dalam melakukan tugas-tugas komputasi. Kemajuan sangat pesat dalam teknologi processor merupakan faktor pemicu utama kemajuan teknologi komputer melesat jauh ke depan.
Lalu, di sisi manakah guru-guru berdiri, ditengah gempuran kemajuan tek-nologi seperti itu? Mampukah guru-guru memanfaatkan kemajuan teknologi itu untuk meningkatkan kualitas diri, kualitas pembelajaran, dan kualitas penge-lolaan pekerjaan administrasinya? Dengan kata lain sejauh mana guru-guru sudah mengenal dan memanfaatkan komputer dalam tugasnya? Untuk sekolah jelas dampaknya sangat positif. Karena kalau dicermati, mungkin sudah tidak ada seko-lah, baik SD, SMP maupun SMA, yang belum memiliki komputer. Itu artinya, secara kelembagaan respon dunia pendidikan kita terhadap kemajuan teknologi komputer sangat baik. Kondisi ini seharusnya juga disambut antusias oleh guru-guru. Karena dengan adanya komputer di tiap sekolah, meskipun belum mencu-kupi, pekerjaan administrasi guru, seperti membuat soal, mengelola hasil evaluasi, melaksanakan pembelajaran di kelas, menyimpan file-file penting, mencari penge-tahuan baru yang berkaitan dengan bidang yang diajarkan (internet), dan lain se-bagainya bisa dilakukan lebih mudah dan akurat.
Namun (maaf), sepertinya masih banyak guru yang masih sangat asing dengan komputer. Padahal, dengan banyaknya bantuan dari pemerintah untuk se-tiap sekolah, hampir semua sekolah, dari SD sampai SMA sudah memiliki kom-puter dengan spesifikasi yang jauh melebihi kebutuhan. Guru-guru yang memiliki minat besar untuk lebih terampil dalam computer, tentu tidak sulit lagi. Namun setelah dicermati, di banyak sekolah, komputer lebih sering “bengong” dari pada bekerja. Hal ini merupakan indikasi kuat, bahwa banyak guru belum meman-faatkan komputer untuk mengelola pekerjaannya. Hal ini juga mengindikasikan bahwa minat guru dalam memanfaatkan komputer masih belum menggembirakan. Padahal jika guru-guru mau memanfaatkan waktu luang di saat selesai mengajar untuk mengenal dan menggunakan komputer lebih jauh, tugas-tugas guru akan dapat dikerjakan dengan lebih mudah. Hal ini bisa dilakukan di sekolah, dengan memanfaatkan rekan-rekan yang sudah lebih paham tentang komputer atau melalui kursus privat yang banyak bertebaran di banyak tempat.
Untuk masa yang tidak teralu lama (atau mungkin sudah?) , komputer di-prediksi akan menjadi barang yang bukan lagi merupakan barang mewah, aneh dan asing. Sangat mungkin pada masa yang akan datang, di setiap rumah akan ada komputer seperti keberadaan televisi sekarang. Dengan prediksi itu, siapapun tidak akan bisa lepas dari keberadaan komputer sebagai alat vital dalam kehidupan. Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan mestinya tidak boleh kalah lang-kah untuk memahami komputer dengan baik. Akan terdengar aneh jika pada era sekarang ini, tugas-tugas guru masih dikerjakan dengan mesin ketik manual, atau selalu mencari jasa pengetikan.
Pepatah orang bisa karena biasa, mungkin benar. Jika tekun dan bersung-guh-sungguh serta dilakukan terus menerus, akhirnya komputer pasti bisa “ditak-lukkan”. Apalagi sekarang dengan anggaran satu juta rupiah atau mungkin ku-rang, sudah bisa didapat komputer yang layak untuk belajar. Untuk sekedar belajar mengetik dan memutar musik atau memutar film, tidak perlu komputer yang canggih-canggih amat. Komputer yang berprocesor Pentium II sudah sangat mencukupi untuk hal ini. Jadi kesempatan untuk menguasai komputer dengan le-bih baik sebenarnya sudah sangat terbuka. Bukan saja untuk guru itu sendiri, akan tetapi untuk anak-anak kita pun akan mengenal komputer sejak usia mereka masih dini. Dan itu merupakan bekal yang sangat penting untuk mereka di masa sekolah nanti.
Dari sisi kesempatan kerja, perusahaan-perusahaan penyedia lapangan kerja akan lebih terbuka terhadap tenaga kerja yang menguasai komputer. Hal ini sangat bisa dimaklumi, sebab mungkin sudah tidak ada lagi perusahaan yang me-makai mesin ketik manual untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi perusahaan. Melihat realita ini, menyediakan satu unit komputer untuk anak-anak kita sejak dini, merupakan keputusan yang sangat baik, perlu dan berwawasan ke depan.
Tuntutan agar guru-guru lebih fasih menggunakan komputer rasanya me-rupakan tuntutan yang wajar, karena pada masa yang akan datang sangat mungkin pelaksanaan pembelajaran tidak melulu di dalam kelas, namun bisa saja pelaksa-naan pembelajaran dilakukan dengan kelas virtual, dimana antara guru dan murid tidak terlibat dalam interaksi langsung. Istilah kerennya adalah e-learning, yaitu pembelajaran yang berbasis internet. e-learning kurang lebih didefinisikan sebagai : sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung proses belajar mengajar dengan media internet dan jaringan komputer (Kontan, Maret 2007). Pada e-learning, guru tidak perlu lagi susah-susah menjelaskan ma-teri pelajaran menggunakan aneka metode dan pendekatan pembelajaran. Guru cukup membuat materi pelajaran di situsnya, dan murid harus aktif membuka situs gurunya, lalu mendownload materi, tugas-tugas, dan segala hal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Bayangkan jika hal ini sudah menjadi trend dalam dunia pendidikan kita, tentu setiap guru harus bisa menguasai komputer dengan baik. Memang, e-learning masih jauh dari kemungkinan terealisasi dalam pendidikan formal, karena bagaimanapun pendidikan yang dilakukan dengan interaksi lang-sung antara murid dan guru tetap masih lebih memenuhi syarat, karena lebih ma-nusiawi. Namun di luar institusi pendidikan formal e-learning sudah mulai ber-kembang, dan siapapun, termasuk guru-guru sudah bisa terlibat di dalamnya, pal-ing tidak sebagai wahana untuk menambah wawasan. Salah satu situsnya adalah www.brainmatics.com.
Di satu sisi kita seharusnya bangga dan bersyukur, karena ternyata sudah banyak guru-guru kita yang justru sangat menguasai komputer, baik menyangkut hardware maupun software. Guru-guru seperti ini tentunya sangat menguntungkan sekolah maupun rekan sejawat di mana mereka bertugas. Karena mereka akan dapat membantu membina guru-guru serta melakukan perbaikan terhadap kerusa-kan komputer di sekolah tersebut. Tentu saja dana perbaikan, yang kerap cukup tinggi dapat lebih dihemat.

Sabtu, 29 Mei 2010

Salam dari SMP N 3 Kubutambahan


Salam jumpa,
Sejak dulu saya mengangankan ada sebuah media global, yang bisa digunakan untuk menciptakan komunikasi antara sekolah SMP Negeri 3 Kubutambahan dengan pihak luar sekolah. Pilihan jatuh pada blog karena relatif mudah dibuat. Harapan dasarnya adalah mendorong rekan guru untuk mencoba menuangkan pikiran-pikirannya disekitar pendidikan,sehingga bisa di share kepada rekan sejawat. Hal ini tentu akan sangat bermakna untuk peningkatan kualitas diri dan kualitas pembelajaran.

Blog ini dibuat juga untuk mensosialisasikan program SMP Negeri 3 Kubutambahan kepada masyarakat, menyediakan ruang bagi alumni untuk terus melakukan komunikasi dengan sekolah, serta masyarakat bisa memberikan pandangan, ide, kritik konstruktif untuk kemajuan sekolah ini. Dengan komitmen untuk kemajuan SMP Negeri 3 Kubutambahan khususnya, serta kemajuan kualitas pendidikan secara umum, semoga blog ini bermanfaat.

Oh ya, artikel tentang inovasi pembelajaran, opini pendidikan, sosialisasi alat peraga, pokoknya artikel apapun tentang pendidikan sebaiknya di kirim ke email: smpn3_kbt@yahoo.co.id. Kolom komentar just for coment. Selamat bergabung!
Terima kasih.